Rabu, 23 Februari 2011

PRAKAPITALISME DI ASIA

Dalam bab pertama yang ditulis oleh Dr, J.H Boeke, membahas mengenai Ekonomi Dualistis. Di mana para ahli ekonomi selalu mengarahkan perhatiannya kepada masalah-masalah yang berkaitan dengan masalah perkembangan kota dan industry, perniagaan dan perdaganan, uang, keuntungan dan perusahaan, pembagian dan otganisasi tenaga kerja, pasar-pasar, persaingan dan harga-harga. Adapun masalah-masalah yang timbul dari ekonomi dualistis dapat dikelompokkan di sekitar dua inti kepadatan penduduk dan hutang pedesaan. Masalah-masalh utama ini akan di jelaskan dari asal mulanya dan akan di telusuri arti penting serta konsekuensinya. Namun, pengunkapan mereka akan diawali dengan deskripsi dua kubu di mana masyarakat-masyarakat dulistis erbagi; kota oriental dan pedesaan oriental. Khususnya pengenalan yang lebih dekat dengan kehidupan desa oriental, tak dapat diabaikan. Sebab setidaknya 80 samapi 90 persen penduduk hidup di desa komunitas desa merupakan unit yang membentuk masyarakat oriental dan rakyat yang tinggaldi desa dengan reaksi mereka terhadap pengaruh kapitalisme barat member corak masalah-masalah khas yang menarik kita pada pengkajian saat ini. Pengenalan lebih dekat pada kehidupan desa adalah lebih penting, karena rakyat desa sendiri tidak memiliki suara. Bagi sebagian besar kita, sulit memperoleh pandangan yang jelas atas unit-unit kecil ini, bahkan sulit untuk mendapat bayangan sesungguhnya dari kesatuan sosial dan ekonomi yang kecil tapi mandiri, beberapa secara fundamental dengan lingkunagan yang akrab dengan kita. Dengan ikatan-ikatan sosial yang asli dan organis, system kesukuan tradisional, kebutuhan yang terbatas dan besahaja. Oleh karena itu apabila kita mencoba melihat masyarakat desa oriental sebagai suatu linkungan di mana kehidupan bagian penduduk terbesar bermula dan berakhir, dan memahami rakyat-rakyat ini didalam hubungannya dengan lingkungan mereka pertama-tama mungki harus dibantu dengan mendapatkan pemahaman tentang cirri-ciri masyarakat prakpitalistis. Di hampir semua Negara oriental, 70 sampai 80 persen penduduk bergumul dalam usaha pertanian ini bukan satu-satunya alasan mengapa masalah agrarian menjadi teramat sangat penting di Negara ini. Alasan lain ialah, bahwa di Negara-negara yang di bahas kecuali Jepang jumlah penduduk yang bekerja sebagai buruh industry terus-menerus turun dan tidak ada ikhtiar apa pun yang sanggup menghalangi ini. Industry –industri baru dan bermesin menggeser industry kerajinan tradisional, mesin-mesin giling kota besar melumatkan industry dan kerajinan pedesaan. Tukang-tukang yang mandiri di masa lampau arus menari pekerjaan baru. Tetapi dimana pekerjaan itu. Kalau bukan di bidang pertnian dan perdagangan kecil, diskusi ekonomi.Dalam periode prakapitalistis,rumah tangga desa secara ekononomis berdaulat. sejauh kota memiliki kehidupan ekonomi produktif sendiri, ia tidak terlampau erat dengan desa-desa yang mengelilinya,cukup bebas terhadap mereka.oleh karena itu,apabila kita mencoba melihat masyarakat desa oriental sebagai suatu lingkungan di mana kehidupan bagian penduduk terbesar bermula dan berakhir,dan memahami rakyat-rakyat ini dalam hubungannya dengan lingkungan mereka;pertama-tama mungkin harus dibantu dengan mendapatkan pemahaman tentang cirri-ciri masyarakat prakapitalistis.bila dalam masyarakap kapitalistis setiap individupada prinsipnya menjaga kebebasan spritualnya sendiri,dalam masyarakat prakapitalistis setiap orang merasa menjadi bagian dari keseluruhan,menerima tradisi dan morale kelompok sebagian pedomannya.karena desa merupakan suatu masyarakat alami dan bukan buatan,tidak dibutuhkan batasan yang jelas untuk konstitusi serta kewenangan badan pemerintahannya.telah dinyatakan sebelumnya,desa yaitu unit kemasyarakatan prakapitalistis,memiliki kemiripan yang menyolok dengan organism alami.dalam hal ukuran yang tidak dapat secara sembarangan diperluas,sesungguhnya sama pula dengan sebuah kecamatan,atau provinsi,atau Negara.tetapi desa terikat pada hokum yang tidak bisa dielakkan.sebuah desa yang menjadi terlampau luas,telalu padat,harus memotong sebagian anggotanya,untuk membentuk anak desa yang menurutkan polanya,keturunan yang lambat atau cepat akan mandiri dan pada gilirannya akan berbiak dengan cara yang sama.sebuah desa dengan penduduk pemilik tanah yang berjumlah tetap,mungkin makmur atau mungkin pula tidak.desa dengan penduduk yang bertambah,tidak mungkin makmur.hukum besi prakapitalisme di Negara-negara berpenduduk padat mengisyaratkan apabila kendali penekatan berupa wabah,perang,kelaparan dan bencana-bencana alam,tidak bekerja dengan baik,dan sebagaiakibat lanjutnya penduduk pedesaan cenderung untuk sangat bertambah,campur tangan manusia,dengan cara pengguguran kandungan serta pembunuhan bayi,tidak dapat dihindarkan.sulit untuk melukis sebuah dunia yang sangat kecil seperti desa.di banyak daerah rata-rata terdiri dari dua puluh sampai lima puluh rumah tangga,bahkan sampai seribu orang atau lebih,dalam bahaya terlampau padat dan kehilangan solidaritas komunalnya.sebuah pemerintah dengan selera kebijakan barat,menganggap unit-unit kecil dan lemah ini kurang dapat dikelola.jadi,untuk maksud-maksud administrative,kebijakan pembentukan unit-unit baru biasanya berupa menggabungkan sejumlah desa.penguasa bermental barat tidak dapat membiarkan desa-desa prakapitalistis ini mengurus diri mereka sendiri.tidak terkecuali di Negara-negara dengan pemerintahan langsung,di mana kebijakan baratserta hokum-hukum yang diilhami barat menyebar ke seluruh struktur social dan di terapkan pada orang-orang desa secara individual.dimiskinkan serta diindividualisasikan,orang-orang desa cenderung untuk mengabaikan kepentingan dan kewajiban social mereka.untuk mencari uang mereka membutuhkan waktu yang lebih lama.demikian pula kepentingan-kepentingan dan kewajiban-kewajiban social jarang berlangsung,karena telah dicampakkan,atau menjadi berlebihan,karena mulai dikenal uang dan pertukaran.pertanian di Negara-negara oriental pada mulanya hanya untuk swasembada,yaitu melayani kebutuhan sendiri dan keluarga,dan terbatas pada lahan yang dianggap cukup menghasilkan makanan untuk keluarga.pada mulanya seorang petani dapat menentukan macam lahan tanah garapan dengan jalan menghitung mulut dalam keluarganya yang harus diberi makan,dan menambah jumlah hasil produksi yang dibutuhkan untuk maksud ini dengan jumlah yang dibutuhkan untuk memberi makan para penganggur desa serta bagian yang diminta oleh tuan tanah dan pemerintah.dalam keadaan ini,tidaklah mengagetkan apabila jumlah dari buruh upahan permanen di pertanian oriental adalah terlampau sedikit.dinegara-negara barat kepadatan penduduk merupakan suatu unsure yang berubah,berkaitan dengan pertumbuhan kota-kota industry perkotaaan yang pada gilirannya bergantung pada produktivitas pertanian.di Negara-negara itu,gejalanya ditandai dengan kekurangan penduduk di pedusunan,di mana tenaga pertanian digantikan oleh mesin.apabila diukur dengan kaidah-kaidah barat kepadatan penduduk yang dicapai dan dialami oleh desa-desa Negara-negara dualistis ini di samping adanya kelompok-kelompok perkotaan parasutis yang tidak tertahankan.jadi mungkin hanya ada satu kesimpulan;kepadatan penduduk adalah masalah komunal yang dapat dikatakan ada segera setelah desa tidak lagi mampu hidup menurut prinsip-prinsip prakapitalisnya yang khusus.karena menganggap kedudukan sosialnya lebih tinggi dari pada seorang upahah,petani tidak akan mengerjakan kerja upahan di dalam desanya sendiri,apabila ia masih mungkin menghindarinya.kedua watak dualistis dari pasar kerja oriental nampak jelas pada pemunculan agen pencari buruh di pasar itu.standar kehidupan yang rendah berubah menjadifaktor stabilisator.tiap organisaasi produksi harus menyesuaikan dirinya dengan factor stabilisator ini.penawaran tenaga kerja demikian melimpah,sehingga tidak ada kebijakan pemerintah yang mampu menaikkan tingkat upah ke taraf yang pantas.barangkali dimnapun sifat dualistis Negara-negara oriental tidak tampil tergaris setajam industry.sebab dalam pembangunan industrilah kapitalisme mencapai kemenangan mutlaknya,baik secara teknis,financial dan organisasional.perbedaan antara industri rumah yang kecil dengan perusahaan dunia raksasa dunia,seperti perbedaan siang dengan malam.membandingkan antara keduanya tidak mungkin,keduanya merupakan antithesis. menghancurkan petani,karena hanya sedikit sekali yang dapat di capai di bidang ekonomi.dan dengan demikian,penghancuran apa yang pernah ssssbernilai dalam hidupnya selalu berhadapan dengan rehabilitasi.adalah keharusan untuk mengakui,bahwa watak dualistis dari Negara-negara oriental yang berpenduduk padat adalah tidak dapat diubah;dan bahwa perekonomian swasembada menghilang dari massa pedesaan.sekali pandangan ini diterima, akan terlihat bahwa massa harus sedikit mungkin dibebani dengan kebutuhan-kebutuhan uang.kebijakan ekononi ini tidak akan demokratis.sebaliknya,ia akan dibebani oleh watak kapitalis yang nyata,tetapi ia akan terbukti nasionalistis sejati, bila kebijakan itu terutama dibimbing oleh kepentingan nasional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar